bybit pisah dari red bull

Red Bull Racing menghadapi perubahan signifikan menjelang musim Formula Satu 2025. Salah satu perkembangan yang paling mencolok adalah berakhirnya kemitraan dengan Bybit, sebuah bursa cryptocurrency.

Kesepakatan sponsor senilai $150 juta selama tiga tahun tersebut berakhir secara tak terduga, meninggalkan kekosongan dalam portofolio sponsor Red Bull, menurut laporan online SI.

Kepergian Bybit Berdampak pada Red Bull

Dalam hal jajaran pembalapnya, Max Verstappen telah mengamankan kejuaraan pembalap Formula Satu keempatnya pada tahun 2024, semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pembalap terbaik di olahraga ini. Verstappen juga menunjukkan minat untuk mengubah livery tim, lebih memilih untuk meninggalkan finishing matte yang digunakan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam podcast ‘Talking Bull’ Red Bull, dia mengakui peran Sergio Perez dalam tim, meskipun ada kesenjangan kinerja yang akhirnya menyebabkan kepergian Perez.

Perez, yang bergabung dengan Red Bull pada tahun 2021, mengalami musim 2024 yang mengecewakan, finis 285 poin di belakang Verstappen. Akibatnya, Red Bull memutuskan untuk memutus kontraknya lebih awal. Liam Lawson, yang sebelumnya balapan untuk tim saudara Red Bull, akan menggantikan Perez untuk musim 2025. Pengalaman Lawson sebelumnya dalam keluarga Red Bull membawa energi segar bagi tim.

Akhir dari sponsor Bybit menambah tantangan lebih lanjut bagi Red Bull. Kehilangan aliran pendapatan yang signifikan ini berarti tim perlu menyesuaikan strategi keuangannya untuk musim 2025.

Bybit Berhenti Beroperasi di Malaysia

Sementara itu, Bybit telah menghentikan operasinya di Malaysia mengikuti perintah dari Komisi Sekuritas Malaysia. (SC). SC menandai Bybit karena beroperasi tanpa pendaftaran lokal dan menahan CEO Ben Zhou bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan, seperti dilaporkan oleh Finance Magnates.

SC sebelumnya telah menambahkan Bybit ke dalam daftar “Peringatan Investor” pada tahun 2021 karena mengoperasikan bursa aset digital tanpa pendaftaran, bersama dengan platform-platform tidak terdaftar lainnya, termasuk beberapa bursa kripto dan broker CFD.

Perintah tersebut, yang disampaikan kepada Bybit pada 11 Desember 2024, mengharuskan bursa untuk menonaktifkan situs web dan aplikasi selulernya di Malaysia dalam waktu 14 hari kerja. Bybit juga diperintahkan untuk menghentikan semua iklan dan menutup grup dukungan Telegram untuk pengguna Malaysia. SC mengutip kekhawatiran tentang kepatuhan terhadap peraturan lokal dan perlindungan investor.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *